Mengulik Sociopreneur Dalam Ranah Pendidikan: Muhammad Hanif Fatahillah Iskandar, Menaungi 4 Yayasan di Kota Bandung

Hello Yellow Fellow! Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, pasti kita sudah nggak asing dengan salah satu profil lulusan kita yaitu social entrepreneur. 

Nah, pada kesempatan yang berharga ini, kita bisa belajar banyak mengenai sociopreneur dari Hanif Iskandar lho! Dengan membawahi empat yayasan sekaligus, kita dapat menggali lebih dalam makna dari sociopreneur. Penasaran kan? Yuk, simak artikel berikut ini!

Muhammad Hanif Fatahillah Iskandar

Lahir di Bandung, 7 Oktober 1999, Hanif atau yang biasa dipanggil Aa’ Hanip dibesarkan dengan didikan yang cukup keras. Sedari kecil, ia diajarkan tentang kemandirian dan semangat pantang menyerah oleh keluarganya. Namun, tidak selamanya didikan “keras” itu selalu berdampak negatif lho! Buktinya, Hanif justru merasa apa yang diajarkan kepadanya dulu sangat bermanfaat untuk dirinya dan berdampak pada orang banyak. Terlebih pada situasi dan kondisi saat ini. Ketertarikannya terhadap ranah pendidikan merupakan cerminan dari orangtuanya yang mana berkecimpung di lingkup pendidikan. Dari kedua orangtuanya lah Hanif mendapatkan motivasi untuk menaungi tempat pendidikan usaha sendiri.

Cerminan Sociopreneur: Memiliki 4 Yayasan Pendidikan

Ketertarikan Hanif di bidang pendidikan tidak perlu dipertanyakan lagi nih Yellow Fellow! Saat ini, Hanif telah berhasil membawahi empat yayasan pendidikan di Bandung lho, di antaranya: 

  1. Yayasan Alghifari
  2. Yayasan Al Aitaam
  3. Yayasan Iskandar
  4. Yayasan Agung Al-Sali

Keempat yayasan ini mewakili berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak hingga politeknik dan universitas. Kurang lebih terdapat seribu karyawan (termasuk para guru) yang bekerja di empat yayasannya Hanif. Tidak hanya membantu pemerintah membuka lapangan pekerjaan, Hanif juga sangat membantu para mahasiswa. Kok bisa? karena Hanif juga memberikan kesempatan kepada para mahasiswa (khususnya Ilmu Komunikasi) untuk melakukan job training (sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa) di tempatnya. Beberapa dari Yellow Fellow sudah mendaftarkan dirinya untuk job training di sana lho!

Juara 1 Pemuda Pelopor Kota Bandung 2019

Prestasi Hanif tidak berhenti di situ aja nih Yellow Fellow! Setelah berhasil mengembangkan yayasan, Hanif juga meraih juara 1 pada ajang Pemuda Pelopor Kota Bandung di bidang pendidikan yang diberikan langsung oleh Wali Kota Bandung, Bapak Oded M. Danial, berkat kesuksesannya mengembangkan yayasan tersebut. For your information, kompetisi ini merupakan ajang untuk mencari para pemuda kreatif dan inovatif di Kota Bandung yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat luas. 

Di balik prestasi-prestasinya itu, Hanif juga menyampaikan motivasinya dalam memenangkan kompetisi yaitu dengan keberanian untuk menciptakan dan merealisasikan sesuatu. Intinya, kalau ingin menanam sesuatu, jangan terpaku pada teorinya saja. Namun, kita juga harus berani mempraktekannya. Atas kontribusinya dalam menaungi empat yayasan pula, Hanif dapat membantu anak yatim piatu dalam meneruskan pendidikan dan membimbing mereka mendapatkan bantuan.

Upaya Hanif dalam Menggapai Mimpi

Sebelum berhasil menaungi empat  yayasan, banyak sekali upaya yang ditempuh Hanif untuk mewujudkan mimpinya itu. Salah satu pengalaman berharga Hanif adalah mengikuti organisasi ABPPTSI dimana seluruh ketua yayasan swasta se-Indonesia (seperti Binus, Trisakti, dan lainnya) berkumpul. Di sana, ia berkesempatan untuk bertemu banyak orang hebat dan menambah relasi. Dari pengalaman-pengalaman itu lah yang membuat Hanif terinspirasi untuk belajar lebih baik lagi dalam mengembangkan yayasannya. Sehingga, yayasan dapat berguna untuk masyarakat. Jadi, itu semua tidak berlangsung dalam sekejap mata ya, Yellow Fellow!

Hanif dan Mimpinya yang Berkelanjutan

Tidak hanya berhenti pada pendirian yayasan dan pencapaian pemuda pelopor di Kota Bandung, Hanif masih akan terus mengejar mimpi-mimpi lainnya nih Yellow Fellow. Dalam lima tahun ke depan, Hanif berkeinginan untuk membangun universitas. Walaupun hal tersebut bukan perkara mudah, namun Hanif akan mengupayakan yang terbaik untuk mewujudkannya termasuk bekerja sama dengan teman-temannya. Selain itu, ia juga ingin menambah lebih banyak kelas serta membuat pelatihan yang bermanfaat. Jadi, jangan mudah merasa puas dan kejar terus mimpi-mimpi kalian ya!

Motivasiku Dapat Menjadi Motivasimu

Dalam meraih kesuksesannya, Hanif selalu berprinsip pada satu hal yakni “jangan takut salah.” Artinya, kita harus berani mencoba segala sesuatu selama itu positif dan bermanfaat serta jangan takut untuk mengambil peluang-peluang baru. Tak lupa, Hanif juga menyampaikan bahwasanya merupakan hal penting jika anak muda memiliki pola pikir untuk berjuang keras dan tidak menyia-nyiakan masa muda selain untuk mengembangkan potensi diri tanpa harus memandang gengsi. Dengan mementingkan gengsi, memungkinkan jika banyak anak muda tergerus oleh gaya hidup zaman sekarang. 

Sebagai mahasiswa, sudah sepatutnya kita mencoba banyak hal tanpa takut gagal. Karena dari kesalahan dan kegagalan tersebut, secara tidak sadar kita akan ‘didorong’ menuju hal yang lebih baik. Dari sini pula, keberanian besar untuk melakukan hal yang lebih baik dibangun. 

Kupu-Kupu Bisa Jadi Sociopreneur?

Di balik itu semua, percaya nggak sih kalau ternyata Hanif tidak terlalu aktif dalam organisasi di kampus? Bahkan bisa dikatakan ia sebagai mahasiswa “kupu-kupu” (kuliah pulang, kuliah pulang). Tapi, Hanif punya alasannya sendiri nih yang bisa bikin kita berpikir ulang tentang julukan “kupu-kupu”. Hal ini tak lain karena jadwalnya yang begitu padat. Sehingga, ia harus pintar-pintar membagi waktunya. Selain itu, bermain dan tidak menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bukanlah hal yang terpenting baginya. Sebaliknya, ia menitikberatkan kepada peran kita sebagai anak muda yang dapat bekerja keras dan menghasilkan sesuatu yang bernilai serta berguna. Nah, berkaca dari Hanif, kita bisa menyimpulkan bahwa mahasiswa “kupu-kupu” itu tidak selalu negatif lho Yellow Fellow. Sebaliknya, kita bisa menjadi mahasiswa “kupu-kupu” yang produktif seperti Hanif.

Sociopreneur dan Ilmu Komunikasi, Searah Kah?

Berbicara mengenai sociopreneur, sangat memungkinkan jika banyak dari Yellow Fellow yang sering mempertanyakan apakah ilmu dari prodi Ilkom berkaitan dengan menjadi social entrepreneur. Dalam hal ini, Hanif sendiri yang menjawab bahwa apa yang dipelajari di prodi Ilkom sangatlah sesuai dengan pekerjaannya. Salah satu hal yang harus digarisbawahi adalah bagaimana dapat menerapkan secara langsung apa yang dipelajari di dunia perkuliahan pada dunia pekerjaan. Sehingga, kita tidak hanya terpaku pada teori saja melainkan dapat menerapkan prakteknya di dunia nyata hingga membuahkan keberhasilan. Hanif juga menuturkan salah satu mata kuliah yang sangat berguna dalam pekerjaannya yaitu komunikasi persuasif. Dengan mengingat teori yang ada dan mengaplikasikannya langsung, mata kuliah ini membawa banyak manfaat untuk pekerjaannya.

Jangan takut salah, jangan sampai tergerus oleh gaya hidup anak muda zaman sekarang, teruslah bekerja keras, dan jadilah pemuda yang berguna untuk masyarakat!

Hanif Iskandar

Sociopreneur 4 Yayasan Pendidikan.

Penulis

Stephannie Zeta Joram

Divisi Akademik dan Profesi Kabinet Nirgahana Hima Ilkom