Sapa Mahasiswa Ilkom: Kupas Tuntas Tentang Shofie, Mahasiswa Berprestasi Utama Unpad 2020

Hello Yellow Fellow! Kalian tau nggak sih siapa mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) Unpad yang dinobatkan sebagai Juara I Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Unpad 2020? Yup betul sekali! Dia adalah Shofie Ashyfa Natasya S. atau biasa dipanggil Shofie.

Hmmm… Kira-kira apa ya rahasia di balik kesuksesan Shofie dalam meraih predikat tersebut?

Nah, artikel ini akan membawa kalian untuk mengetahui perjalanan Shofie mendapatkan predikat Mawapres Unpad 2020, mengupas tuntas rahasia di balik kesuksesannya, dan anggapan Shofie mengenai isu yang muncul berkaitan dengan kegiatan pengembangan diri. Oleh karena itu, yuk simak artikel berikut!

Kenalan Dulu, Yuk!

Shofie Ashyfa Natasya S. merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi Unpad angkatan 2017 yang berasal dari Kota Metro, Lampung. Shofie memiliki banyak ketertarikan untuk menunjang prestasi akademiknya, di antaranya adalah mengemukakan pendapatnya di depan umum, Bahasa Inggris, dan public speaking. Hal tersebut lah yang membawa Shofie meraih berbagai prestasi di bidang akademik, salah satunya menjadi Mawapres Unpad 2020. Selain sebagai mahasiswa, saat ini Shofie juga aktif menjadi pembicara, moderator, juri, dan berkontribusi dalam proyek sosial.

Tanggung Jawab Shofie sebagai Mawapres Unpad 2020

Tepat pada tanggal 13 Juni 2020, Shofie dinobatkan sebagai Juara I Mawapres Unpad 2020. Shofie mengatakan bahwa perjalanannya dalam mengikuti rangkaian seleksi tidak mudah, banyak sekali tantangan yang ia hadapi baik dari faktor internal maupun eksternal. Tidak hanya itu, setelah ia dinobatkan menjadi Mawapres Unpad 2020 pun terdapat tantangan tersendiri, yaitu ia harus bertanggung jawab dalam merepresentasikan Universitas Padjadjaran sebaik mungkin di tingkat nasional. 

I cannot be a failure ketika aku nge-present institusi.” –Shofie

Motivasi Meraih Predikat Mawapres Unpad 2020

Shofie menyampaikan bahwa motivasi ia meraih predikat Mawapres datang dari janjinya pada diri sendiri. Ia berjanji bahwa sebagai seorang mahasiswa yang merantau, ia tidak boleh gagal dan harus menjadi sesuatu atau seseorang saat ia kembali ke kota asalnya, yaitu Kota Metro, Lampung. Dengan hal ini Shofie menyimpulkan bahwa motivasinya adalah bagaimana cara ia memenuhi janjinya.

Beberapa Kali Ikut Lomba, Apa Kabar Kondisi Akademik di Perkuliahan?

Timbul banyak kekhawatiran terutama di kalangan mahasiswa jika mengikuti berbagai perlombaan di luar kampus maka prestasi akademik di perkuliahan, seperti IPK, akan menurun. Menanggapi hal ini Shofie menyatakan bahwa hal tersebut bergantung pada kemampun time management masing-masing individu, dan yang terpenting adalah kita harus memahami limit diri kita.

“Jadi memang gaharus tiap semester ikut lomba, itu tergantung diri sendiri bisanya kapan, dan kemampuan buat manage waktu itu segimana. Kamu harus tau limit kamu” –Shofie

Ketakutan akan Kegagalan, Shofie: Lebih Baik Mencoba daripada Doing Nothing

Berbicara mengenai keraguan mahasiswa untuk memulai karena takut kegagalan, Shofie beranggapan bahwa kegagalan merupakan hal yang wajar dan tidak ada yang salah dari sebuah kegagalan. Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa lebih baik mencoba daripada tidak melakukan apa-apa.

Shofie berbagi cerita bahwa selama ini ia sering kali menerima kegagalan, baik dalam kompetisi, exchange, bahkan dalam proses melamar magang. Oleh karena itu, Shofie menyatakan bahwa apa yang ia capai saat ini merupakan hasil dari kegagalan yang ia dapat dan alami.

Prestasi Akademik VS Non Akademik, Mana yang Terpenting?

Menanggapi hal yang sering dibicarakan mahasiswa bahwa prestasi non akademik lebih penting dan lebih baik daripada akademik, Shofie mengatakan bahwa prestasi di bidang akademik dan non akademik sama-sama valid dan tidak ada yang lebih baik. Setiap kompetisi memiliki sasaran atau sering kali disebut dengan ‘pasar’-nya masing-masing. Selama akademik dan/atau non akademik merupakan ketertarikan kita, itu bukan masalah. Hal ini kembali pada ketertarikan dan kemampuan masing-masing individu.

Tips dan Trik untuk Tetap Konsisten Memberikan yang Terbaik

Untuk mempertahankan sikap konsisten dalam memberikan yang terbaik, Shofie memberikan dua kunci yang selama ini ia terapkan. Kunci pertama adalah kenali diri. Shofie beranggapan bahwa suatu hal akan percuma jika dilakukan hanya karna mengikuti trend dan menyingkirkan aspek kemampuan diri. Jika kita telah mengenali diri dengan baik, maka kita akan konsisten melakukan apa yang kita sukai.

Kedua, memiliki motivasi yang kuat untuk melakukan sesuatu. Dengan memiliki motivasi yang kuat, maka kita akan kuat dalam menghadapi kegagalan, terhindar terbawa arus atau trend, dan kita akan secara terus menerus memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai sesuatu.

Beberapa Tahun ke Depan, Harapannya Ada di Mana?

Shofie menargetkan 2 hingga 3 tahun ke depan ia menempuh pendidikan S2 di negara yang ia dambakan, yaitu United States (US) atau United Kingdom (UK). Setelah menempuh pendidikan S2, Shofie bercita-cita bergabung di Kementerian Luar Negeri atau Kedutaan Besar Indonesia. Terakhir, ia pun berharap akan tetap menjadi orang yang humble dan terus membangun hubungan baik dengan orang lain.

Shofie: Pengalaman itu Penting!

Dalam meraih predikat Mawapres Unpad 2020, Shofie menyatakan bahwa pengalaman itu penting dalam proses seleksi. Terlebih, terdapat banyak aspek penilaian yang menjadi pertimbangan tim penilai, aspek tersebut di antaranya adalah sepuluh prestasi terbaik, KTI, Bahasa Inggris, wawasan kebangsaan, dan perilaku atau karakter.

Sebelum seleksi Mawapres Unpad 2020, Shofie terus mengembangkan kemampuannya dengan mengikuti berbagai kegiatan di luar kampus, di antaranya adalah mengikuti Model United Nations (MUN), lomba debat berbahasa inggris, kompetisi Public Relation (PR), dan mengikuti organisasi. Shofie beranggapan bahwa dengan mengikuti berbagai kompetisi, mampu mengembangkan kemampuannya di bidang public speaking, critical thinking, dan memiliki kesempatan untuk berkompetisi di kancah internasional. Tidak hanya itu, Shofie pun menyampaikan bahwa dengan mengikuti organisasi, ia bisa mengembangkan dirinya sebagai manusia yang kompleks, tidak hanya kompetitif tetapi bisa bekerja sama, membagi waktu, dan menerapkan sikap kooperatif.

Pssst… Dalam memenuhi prestasi yang akan diajukan untuk seleksi Mawapres, Shofie butuh satu tahun untuk terus mencoba pengalaman baru, bahkan dalam satu bulan ia bisa mengikuti 3 perlombaan, loh! Hal ini sangat mencerminkan kemampuan time management Shofie yang sangat baik, ya!

Intip Pencapaian Shofie, Yuk!

Dalam waktu dua tahun terakhir, Shofie telah memiliki berbagai prestasi mengagumkan di bidang akademik. Berikut merupakan beberapa di antaranya:

1) Moderator StudentsxCeo Summit 2020

2) Chair Asia Youth International MUN 2020

3) Chair London School MUN 2020

4) Best Delegate of Asia Youth International MUN 2019

5) Unpad Delegate for Harvard National Model United Nations 2019

6) Best Delegate ALSA UB Model United Nations 2019

7) First Winner Perlombaan Debat Nasional UNNES 2019

8) Co-Founder Kakaktingkat

9) Most Outstanding Delegate IRDU MUN 2019

10) Best Paper and Best Delegate Public Relations Student Forum 2018

Dari Shofie untuk Yellow Fellow

Masa kuliah merupakan momen yang tepat untuk mengembangkan diri. Banyak tempat yang dapat dimanfaatkan oleh kita untuk berkembang. Saat peluang masih terbuka lebar, tidak ada salahnya untuk mencoba tanpa takut gagal, bahkan jarang ditemukan seseorang berhasil dalam satu kali percobaan.

Kalo takut duluan, kesempatan buat sukses itu akan sulit. Gagal gapapa at the end of the day itu akan kebayar.

Shofie Ashyfa Natasya S.

Juara I Mahasiswa Berprestasi Unpad 2020

Contacts

For any inquiries please hit us up through

himailkom@gmail.com